Cara Melaporkan Penipuan Belanja Online

By | July 28, 2019

Di era Digital seperti ini, proses kehidupan manusia memang tidak jauh dari serba digital, hampir seluruh kehidupan manusia baik di luar rumah maupun di luar lingkungan rumah selalu bergantung dengan digitalisasi teknologi. bagi kaum ibu rumah tangga saja saat ini untuk membeli keperluan rumah tangga tidak perlu jauh-jauh pergi ke pasar atau ke toko swalayan. Begitu juga dengan kaum muda perempuan, jika ingin membeli keperluan peralatannya tidak perlu datang ke toko peralatan tersebut, namun dengan toko online yang tersedia saat ini juga sudah bisa terlaksana dengan belanja online.

Toko Online saat ini memang sudah menjelma menjadi pasar besar di era digital, Bersanding dengan masyarakat yang gemar belanja online, kini transaksi jual beli cukup dilaksanakan dengan jarak jauh saja, lebih hemat ongkos, lebih hemat juga energi jika perjalanan ke toko fisik yang cukup jauh. Belanja Online yang sangat digandrungi manusia beraneka macam, dimulai kebutuhan memasak, pakaian, mainan, elektronik, bahkan hingga perlengkapan pribadi pria dan wanita. Sistem Belanja Online pun berbagai cara dalam transaksinya, ada yang sistem Cash on Delivery (COD) atau bayar di tempat, atau ada yang menggunakan Rekening Bersama (REKBER), sistem pembayaran via agent (tokopedia, shopee, dll), terakhir bayar duluan atau bayar belakangan sesuai kesepakatan.

Dari sistem pembayaran tersebut, memang tidak semuanya memiliki sistem yang aman dari segi keamanan pembayaran. Pasti ada saja celah yang dilakukan para penjahat cyber untuk melancarkan aksinya dalam penipuan belanja online. Nah dari berbagai sistem pembayaran tersebut diatas, mungkin sistem pembayaran terakhir lah yang mungkin cukup rawan untuk dijadikan tindakan kriminal atau penipuan dalam transaksi online.

Jika dilihat hitungan kasus untuk penipuan belanja online hampir setiap hari pasti selalu ada saja masyarakat. Sistem bayar duluan atau belakangan sesuai kesepakatan sudah menjadi penipuan terbesar saat ini, dengan sistem kepercayaan jika barang sampai atau tidak menjadi lahan empuk bagi penjahat cyber shopping online untuk melancarkan aksinya, berikut ini cara melaporkan penipuan belanja online bagi anda yang sudah terjerat penipuan belanja online melalui transksasi transfer antar bank.

Berikut langkah-langkah melaporkan dan menangkap pelaku penipuan belanja online melalui transfer bank:

  1. Datanglah ke bank sesuai bank anda melakukan transaksi
  2. Pada saat transaksi wajib simpan bukti transfer, karena pada saat di bank bukti transfer menjadi bukti untuk diserahka ke Customer Service (CS) Bank.
  3. Anda menceritakan Krononogi secara urut dan jelas.
  4. Jika laporan diterima oleh bank, maka pihak bank akan menghubungi si penipu dengan melacak nomor rekening si penipu.
  5. Nomor rekening si penipua akan dibekukan oleh pihak bank.
  6. Anda akan dihubungkan dengan pihak bank untuk berbincang (via telepon) dari data yang didapat bank dengan penipu perihal penyelesaian masalah.
  7. Jika penipu “Tidak Mengembalikan Uang” pihak bank akan bekerja sama dengan polisi”
  8. Jika pihak bank sudah melakukan kolaborasi dengan polisi maka penipu akan masuk daftar DPO dan segera dilakukan penagkapan
  9. Penipu harus menyerahkan sejumlah nominal uang yang anda transfer
  10. Penipu tertangkap dan uang dikembalikan utuh.

Pada hakikatnya semua bank bisa diterapkan cara seperti ini, bahkan bank besar di Indonesia seperti BCA dan Mandiri bisa lakukan proses cepat yakni 2 hari bisa selesai.

Syarat Penting

Syarat yang paling utama dalam melaporkan penipuan belanja online dengan sistem transfer adalah tidak menghilangkan barang bukti transfer seperti struk ATM atau screenshoot jika menggunakan e-banking.

Baca juga: 6 Cara Mencegah Penipuan Belanja Online

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *